Kamis, 05 Februari 2009

Kelompok Neokonservatif Bush Diambang Kematian

Satu persatu, tokoh-tokoh neokonservatif yang selama ini menjadi orang dekat Presiden AS George W. Bush berjatuhan. Surat kabar The Times menyebut kejatuhan tokoh-tokoh neokonservatif itu, akan menjadi paku peti mati bagi Bush.

"Sekarang, para neokon satu persatu sudah terusir dari posisi mereka, sementara posisi kalangan Republik makin terpukul untuk menampilkan penerus Bush seperti tahun 2008 lalu,” tulis The Times dalam artikelnya edisi Minggu (20/5).

The Times menyebut sejumlah tokoh neokon yang dimaksud antara lain, Paul Wolfowitz-salah seorang arsitek perang Irak-yang baru saja dicopot sebagai Presiden Bank Dunia dengan cara memalukan gara-gara kasus nepotisme. The Times menyebut Wolfowitz sebagai “korban” terbaru dari invasi AS ke Irak.

Sebelumnya, ada Donald Rumsfeld mantan menteri pertahanan Bush, kemudian ada Douglas Feith menteri muda urusan kebijakan pertahanan, Richard Perle mantan asisten menteri pertahanan dan John Bolton mantan duta besar AS di PBB.

Selain itu, ada Lewis Libby mantan kepala staff Wakil Presiden Dick Cheney, yang sekarang terancam masuk penjara dalam kasus yang melibat seorang agen CIA. Kasus Libby meruak setelah suaminya yang juga seorang diplomat menuding Bush telah sengaja mengeksploitasi perang Irak untuk menguasai sumber minyak Negeri 1001 Malam itu.

Pejabat pemerintahan Bush lainnya yang terpaksa “meninggalkan” kantornya karena reputasi buruk menurut The Times, adalah Lawrence Anthony Franklin, pejabat kementerian Pertahanan Urusan Iran. Franklin dinyatakan bersalah telah memberikan informasi tentang kebijakan AS pada kelompok lobby pro Israel, American Israel Publik Affairs Committee (AIPAC).

Lalu ada nama Collin Powel, mantan menteri luar negeri AS yang dituding telah memberikan laporan buruk tentang perang AS di Irak pada PBB dan George Tenet mantan direktur CIA yang pada akhirnya ikut mengecam tudingan Bush bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal, padahal tudingan itu sama sekali tidak terbukti.

“Apa yang menjadi topik pembicaraan di Washington sekarang adalah situasi kehancuran. Partai Republik kini sedang dalam kekacauan total. Mereka sudah banyak mencopot orang-orangnya,” kata penulis artikel yang juga teman Wolfowitz, Christopher Hitchens.

Lebih lanjut Hitchens dalam artikelnya di The Times menulis, kemungkinan tokoh neokon sekutu Bush yang juga akan mundur adalah Jaksa Agung Alberto Gonzales. The Times menyebut Gonzales sebagai “sekutu lama dari Texas yang bertanggung jawab atas persetujuannya bagi penyiksaan terhadap para tersangka teroris ketika ia masih duduk di dewan penasehat Gedung Putih” tahun 2004.

Saat ini, Gonzales juga sedang dirundung skandal lain, yaitu pemecatan terhadap sembilan jaksa, yang kemungkinan besar akan mengakhiri karirnya. Sejumlah kalangan yang mengkritik Gonzales mengatakan, jaksa agung melakukan itu untuk menempatkan orang-orang yang lebih loyal pada Partai Republik.

“Ketika Presiden sudah tidak bisa lagi menyelamatkan teman-temannya, maka tidak akan ada orang yang tersisa yang bisa menyelamatkannya kecuali dirinya sendiri,” tulis The Times tentang Gonzales. (era)

Tidak ada komentar: