Rabu, 02 November 2011

Penyakit Kiyai yang Bukan Ulama'

Kiyai belum tentu termasuk golongan ulama', toh walaupun mereka 'alim belum tentu termasuk ulma' akhirat. Banyak di zaman sekarang ini, orang 'alim atau ulama' yang hanya 'alim/pandai yakni termasuk ulama' dunia, akan tetapimereka tidak termasuk golongan ulama' akhirat.
Namun kalangan awam banyak menganggap bahwa setiap kiyai termasuk 'alim/ulama', hal tersebut keliru, apalagi orang-orang yang menganggap bahwa setiap ulama' itu termasuk ulama' akhirat. Mengapa demikian? hal itu terjadi karena mayoritas semua orang-orang 'alim sekarang ini hanya mementingkan pribadi, kelompok dan popularitas, sangat jarang yang benar-benar mengikuti ajaran Rasulullah SAW. mereka mengutamakan pendapatnya sendiri yang didasarkan pada kiyas dan ijma' walaupun
terkadang bertentangan dengan Qur'an dan Hadits. Mereka lebih mengutamakan hablum minannaas dari pada hablum minallah. Padahal Rasul telah mengajarkan bahwa jika tidak ada yang sesuai dengan hablum minannaas dan hablum minallah lebih baik mengutamakan hablum minallah walaupun harus dimusuhi dan dikecam orang banyak.
Hal inilahyang banyak terjadi sekarang ini, diantara contohnya adalah:
1. Banyak kiyai yang bergelut di bidang kesyirikan.;
2. Banyak kiyai yang lebih mementingkan keluarga sendiri, lembaga sendiri, kelompok sendiri;
3. Jika ada orang lain yang membuka lembaga serupa dengan lembaganya, lokasinya berdekatan, ia
    membenci dan memusuhinya dan membuat isu-isu yang dapat menghancurkan orang yang membuka
    lembaga baru terebut;
4. Jika ada orang yang tidak mengikuti jema'ahnya, maka orang itu akan dimusuhinya dan menyuruh
    jema'ahnya untuk memusuhinya juga;
5. Bahkan jika ada anggota keluarganya yang sakit, dia menuduh orang yang pernah bertengkar dengannya
    (yang tidak mauk jema'ahnya) sebagai ornag yang menyihirnya:
6. Butuh dimulyakan dan dihormati, sedangkan dia tidak mau menghormati dan memulyakan orang lain
    sebagai mana mestinya, walaupun mereka lebih tua darinya;
7. Senang dengan sebutan "kiyai", "habib", "tuan", "ustadz" "haji" dan lainnya;
8. Ingin selalu di depan "jadi pemimpin/imam";
9. tidak mau bersedekah padahal dia sudah termasuk golongan kaya (misalnya), bahkan selalu minta sedekah;
10. Senag bergaul dengan orang-orang kaya atau orang-orang yang berkedudukan (sesamanya);
11. Tidak hormat pada orang-orang miskin dan orang-orang awam;
12. Walaupun anggota keluarganya/kerabatnya, tapi miskin dan tidak punya jabatan, dia selalu
     melupakannya;
13. Dan masih banyak lagi, sifat-sifat kiyai dan ulama' dunia yang tidak cocok dengan prilaku atau akhlaq
     Rasulullah SAW.

Sedangkan kita sebagai orang awam, maka hendaknya hati-hati mengikuti kiyai atau orang yang dikatakan 'alim ulama' di zaman sekarang ini. Ingat sabda Nabi SAW:
"Lihatlah isi yang disampaikan bukan orang yang menyampainnya"
Jangan tertipudengan nasab atau keturunan, sebab Allah SWT dengan jelas tidak membedakan manusia kelak di akhirat dengan nasab atau keturunannya, akan tetapi yang membedakan hanyalah TAQWANYA, sedangkan siapapaun kaum muslimin bisa saja berbuat taqwa dan semuanya pada akhirnya ALLAH jua yang menentukan siapa saja orang-orang yang akan diberi hidayah dan rahmatNYA.
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang diberi hidayah dan rahmat Allah SWT, amin...

Tidak ada komentar: